Hallo Kawanlaut! Kita mengenal lebih lanjut tentang Pengujian Line Throwing yuk!
Secara singkat, prosedur pengujian adalah tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan untuk memastikan apakah alat tersebut sudah sesuai dan dapat diterima sesuai dengan aturan yang berlaku untuk pelayaran. Dalam prosedur pengujian, ada juga yang disebut dengan kriteria penerimaan. Pada tahapan ini, tim penguji akan menentukan apakah alat tersebut sudah layak atau tidak untuk dipasarkan atau didistribusikan.
Dalam hal ini pengujian yang dilakukan oleh kantor Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran (BTKP) mengacu dari Life-Saving Appliances Code (LSA Code) dan IMO Resolutions MSC. 81 (70) Revised Recommendation on Testing of Life-Saving Appliances. Dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai Tahapan Pengujian yang dilakukan untuk Line Throwing.
Berbagai Jenis Line Throwing Apparatus Sumber : Berbagai Sumber |
- Pengujian Piroteknik
Pengujian ini dilakukan menguji bahan Piroteknik dari bagian roket peluncur pada Line Throwing. Tujuan pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa bahan Piroteknik tetap dalam kondisi aman setelah pengujian dan setelahnya mampu dioperasikan dan berfungsi secara efektif. Dalam pengujian ini dilakukan dua jenis pengujian, yaitu Uji Rendam dan Uji Lingkungan. Uji Rendam dilakukan dengan cara merendam spesimen selama 24 jam di bawah kedalaman 1 meter air. Sedangkan Uji Lingkungan dilakukan dengan cara spesimen dipaparkan dengan semprotan larutan garam selama 100 jam. - Uji Fungsi
Tujuan pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa spesimen dapat berfungsi secara efektif dalam melemparkan tali sejauh sekurang-kurangnya 230 meter dalam kondisi laut tenang, selain itu jika spesimen menggunakan jenis bahan Piroteknik, maka diuji juga jika salah satu proyektil dibebankan dua kali lipat dari muatan normal. - Uji Kekuatan Tarik
Tujuan pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa tali pada Line Throwing tidak ada kerusakan selama proses pengujian berlangsung, dengan kriteria penerimaan adalah tali tidak ada kerusakan pada beban kurang dari 2 kN. - Pemeriksaan Visual
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bahwa tidak ditemukan adanya kerusakan pada bagian fisik Line Throwing. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan instruksi yang jelas dan tepat tentang bagaimana alat dioperasikan, serta posisi dimana peletakkan umur dari spesimen. - Uji Suhu
Tujuan pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa Line Throwing tetap dapat berfungsi secara efektif setelah dilakukan pengujian. Pengujiannya berupa dilakukan paparan suhu lingkungan sekitar -30 derajat dan +65 derajat Celcius sebanyak 10 kali siklus. Kriteria penerimaannya adalah saat setelah uji, setiap spesimen tidak menunjukan tanda tanda kerusakan seperti menyusut, retak, mengembung, terdisolusi (putus/lebur) atau terjadi perubahan kualitas mekanik, dan kemudian berfungsi secara efektif pada suhu lingkungannya.
- SOP Kantor Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran No. 17-11/SOP/Lab/6/2020
- https://www.safety-marine.com/2022/05/line-throwing-alat-keselamatan-pada.html (Diakses April 2023)
- https://velascoindonesia.com/mengenal-alat-safety-kapal-line-throwing/ (Diakses April 2023)
- https://www.marineinsight.com/naval-architecture/what-are-line-throwing-apparatus-on-ships/ (Diakses April 2023)
- https://www.facebook.com/lalizas/photos/4921583131202236 (Diakses April 2023)
No comments:
Post a Comment