Wednesday, June 22, 2022

Life Raft Alat Bertahan Hidup Di Laut, Mengapa Life Raft Itu Penting?

Hallo Kawanlaut! Alat keselamatan sudah menjadi barang yang wajib ada pada setiap kapal. Salah satu alat keselamatan yang paling serbaguna adalah Life Raft. Alat ini terdiri dari berbagai macam alat keselamatan saat terjadi situasi darurat. Mari mengenal lebih lanjut tentang Life Raft alat keselamatan dalam artikel berikut ini.

1. Pengenalan fungsi

Apa Itu Life Raft?

Life Raft adalah salah satu alat safety kapal yang berfungsi untuk menyelamatkan para penghuni kapal pada situasi darurat yang mengharuskan penumpang meninggalkan kapal. Alat ini bisa dibilang merupakan sekoci darurat atau rakit penolong. Sering juga disebut dengan Inflatable Life Raft karena ketika digunakan, alat ini mengembang seperti ditiup angin.

Bentuk Life Raft berbeda jauh ketika masih di atas kapal dan saat di atas air laut. Saat belum digunakan, life raft memiliki bentuk seperti tabung fiberglass berwarna putih atau seperti pada contoh gambar dibawah ini.

Gambar 1 : Life Raft yang belum diluncurkan 


Jika waktunya digunakan, life raft yang sebelumnya berbentuk seperti tabung fiberglass berwarna putih, maka akan berubah bentuk seperti perahu karet dengan tenda pelindung atau pada contoh gambar dibawah ini.


Gambar 1 : Life Raft yang sudah diluncurkan 

Persyaratan Life Raft

Kesepakatan tentang alat keselamatan kapal yang tertuang dalam regulasi SOLAS (Safety of Life at Sea) mengatur seperti apa life raft yang baik dan benar. Berikut ini beberapa persyaratan life raft menurut aturan SOLAS.
  1. Harus tahan terhadap semua kondisi laut selama 30 hari.
  2. Harus dapat bekerja dengan baik saat dilemparkan ke laut dari ketinggian 18 m.
  3. Harus tahan beberapa kali lompatan dari ketinggian minimal 4,5 m.
  4. Konstruksi life raft dan perlengkapannya harus tahan terhadap penarikan dengan kecepatan 3 knot di air tenang dengan muatan penuh oleh orang dan peralatan serta dengan salah satu jangkar lautnya.
  5. Memiliki kanopi untuk melindungi penumpang dari pengaruh lingkungan, yang secara otomatis terpasang pada saat liferaft mengembang di atas permukaan air.
  6. Memiliki kapasitas maksimal untuk 8 orang.
  7. Berat life raft, wadahnya dan perlengkapannya tidak boleh lebih dari 185 kg.
  8. Dilengkapi dengan hidrostatis yang efisien (hru).
  9. Dilengkapi dengan setidaknya satu jendela untuk memandang ke luar.
  10. Dilengkapi dengan sarana pengumpulan air hujan.
  11. Memiliki warna yang mencolok, misalnya oranye.
Alat-alat yang harus ada didalam Life Raft

Menurut SOLAS, setiap life raft harus berisi alat-alat berikut ini:
  1. Pisau sebanyak 1 atau 2, menyesuaikan kapasitas liferaft.
  2. Gayung sebanyak 1 atau 2, menyesuaikan kapasitas liferaft.
  3. 2 spons.
  4. 2 dayung apung.
  5. 3 pembuka kaleng.
  6. 2 jangkar laut.
  7. 1 gunting.
  8. 1 kotak tahan air P3K.
  9. 1 peluit.
  10. 1 obor tahan air untuk mengirim kode morse dengan 1 set baterai dan bohlam cadangan.
  11. 1 cermin sinyal / heliograf.
  12. 1 reflektor radar.
  13. 1 kartu tahan air sinyal penyelamat hidup.
  14. 1 alat pancing.
  15. Jatah makanan tidak kurang dari 2.390 kilo kalori untuk setiap orang.
  16. Jatah air (1,5 liter air tawar untuk setiap orang)
  17. 1 wadah minum tahan karat.
  18. Obat anti mabuk laut dan satu kantong mabuk laut untuk tiap orang.
  19. Buku tentang survival atau cara bertahan hidup.
  20. Alat piroteknik untuk memberi sinyal darurat (6 hand flare, 4 rocket parachute flare, 2 smoke signal)
Aksesoris Life Raft

Life Raft memiliki beberapa aksesoris penunjang yaitu ratchet belt dan hru  for life raft. Kedua alat ini harus dalam keadaan stand by dan belum digunakan. Untuk lebih ricinya adalah:
  1. Ratchet belt adalah semacam sabuk yang bertugas mengikat tabung life raft pada wadahnya.
  2. Hru for liferaft adalah alat Hydrostatic Release Unit (HRU) yang berfungsi untuk meluncurkan liferaft secara otomatis pada saat kapal tenggelam.
Peluncuran Life Raft
  1. Peluncuran life raft menggunkan aktivasi Hydrostatic Release Unit (HRU)
  • Saat kapal tenggelam hingga 4 meter, tekanan air akan mengaktifkan pisau tajam di HRU
  • Pisau ini akan memotong tali pengaman di sekitar wadah / tabung liferaft dan akan mengapung bebas
  • Saat kapal tenggelam lebih jauh, tali painter akan meregang dan akan mengembangkan life raft dengan tarikannya
  • Karena kenaikan tekanan air dan daya apung, sambungan tali yang lemah akan putus sekitar 2,2 kN +/- 0,4 dan liferaft nya akan berada di permukaan.
    2. Meluncurkan life raft secara manual
  • Pastikan tali painter terikat ke sisi kapal pada titik yang kuat
  • Lepaskan pagar dan periksa ke luar untuk menghilangkan penghalang
  • Lepaskan kait dari cradle
  • Dua orang mengangkat life raft dan membuangnya ke laut
  • Setelah dilempar, tarik tali painter dengan kencang sampai liferaft mengembang
  • Dengan tetap menarik painter, tarik ke arah sisi kapal
  • Turunkan tangga embarkasi atau langsung terjun ke life raft tergantung situasi dan waktu yang tersedia
  • Duduklah berhadapan secara tatap muka untuk mencegah ketidakseimbangan life raft
  • Pastikan SART dan EPIRB telah diaktifan
  • Hitung berapa orang personil yang naik
  • Potong painter dengan menggunaken pisau yang disediakan dan gunakan dayung atau jangkar laut, menjauh dari kapal
  • Jika life raft mengembang dan terbalik, ia memiliki tali pengikat yang mampu menstabilkannya. Naik ke silinder CO2 dan tarik ke arah yang sama seperti arah angin untuk melakukannya.
    3. Meluncurkan life raft dengan davit
  • Lepaskan pagar
  • Lepaskan lashing dari wadah
  • Turunkan davit dan kunci dengan pengait untuk diangkat
  • Tarik painter keluar sekitar 5-6 meter
  • Amankan tali painter
  • Tarik painter panjang penuh
  • Angkat tabung life raft sampai ketinggian tertentu
  • Tarik painter dengan kemcang dan biarkan mengembang
  • Setelah mengembang, kencangkan liferaft
  • Satu orang harus masuk dan melakukan pengecekan
  • Kumpulkan SART dan EPIRB
  • Masuklah ke dalam dan duduklah merata
  • Lepaskan tali bowsing
  • Periksa area peluncuran yang tepat
  • Turunkan liferaft dengan menggunakan pelepasan brake
  • Mengoperasikan pelepasan kait/ hook 1m di atas air atau membiarkan life raft menaiki puncak gelombang untuk meletakkan beratnya di atas air dan secara otomatis akan lepas kaitan tersebut
  • Potong painter
1. Perawatan dan Masa Kadaluarsa Life Raft

Gambar 3: Masa service Life Raft

    Sama seperti alat safety kapal pada umumnya, life raft juga harus dirawat dengan baik dan memiliki masa kadaluarsa. Life raft harus diservice alias dilakukan pengecekan rutin setiap satu tahun sekali. Seperti pada contoh gambar 3 tertera tulisan “Nex Service November 2020”.

Dalam masa service tersebut, dilakukan pengecekan terhadap semua alat yang ada di life raft mulai dari tabung, makanan darurat, alat piroteknik, dll. Apabila ada komponen yang rusak maka harus segera diganti.

Masa kadaluarsa life raft bergantung pada banyak faktor. Misalnya life raft yang terpasang pada kapal dengan kilometer tempuh yang tinggi akan membuat tabung life raft jadi lebih rapuh sehingga berpengaruh terhadap masa kadaluarsanya. Tapi dengan perawatan yang baik, liferaft dapat tahan lama bahkan hingga belasan tahun.

2. Jenis Life Raft

Life raft memiliki beberapa tipe, antara lain:

a. Life raft yang diluncurkan dengan sistem Davit
  • Liferaft yang diluncurkan dengan sistem davit harus dihubungkan ke sistem davit dan kemudian dikembangkan di atas dek, sehingga memungkinkan penumpang untuk naik rakit dari dek. Rakit ini kemudian diluncurkan ke air. Liferaft harus setidaknya 9 meter ke depan menjauhi baling-baling kapal.
b. Life raft yang memperbaiki posisi sendiri (Self-righting liferaft)
  • Liferaft yang berubah secara otomatis dari posisi terbalik ke posisi tegak.
c. Throw over life raft Liferaft throw-overboard dilepaskan dari cradle dan kemudian dilempar ke laut, atau meluncur secara otomatis saat dilepaskan. Ketika memasuki air, life raft mengembang menarik tali pemicu dan ‘kemudian siap untuk dinaiki.

3. Arragement Life Raft Diatas Kapal

    Saat belum digunakan, life raft memiliki bentuk seperti tabung fiberglass berwarna putih. Biasanya life raft diletakkan di sisi kiri dan kanan kapal dekat sekoci/lifeboat agar mudah dilempar ke laut saat hendak digunakan. Tidak banyak penumpang kapal yang mengenalinya, padahal alat ini memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu menyelamatkan jiwa penghuni kapal saat terjadi kondisi gawat darurat.

Saat digunakan, tabung putih life raft akan dilempar ke laut. Kemudian akan ada seutas tali yang ditarik. Tali tersebut akan memicu pompa di dalam tabung liferaft untuk mulai bekerja memompa liferaft sehingga tabung terbuka dan liferaft pun terkembang dengan sempurna, membentuk kapal pelampung dengan penutup di atasnya.

Kesimpulan

Life Raft adalah salah satu alat safety kapal yang berfungsi untuk menyelamatkan para penghuni kapal pada situasi darurat yang mengharuskan penumpang meninggalkan kapal. Alat ini bisa dibilang merupakan sekoci darurat atau rakit penolong yang bertahan terhadap semua kondisi laut selama 30 hari dengan kapasitas maksimal untuk 8 orang.

Kesepakatan tentang alat keselamatan kapal yang tertuang dalam regulasi SOLAS (Safety of Life at Sea) mengatur Life Raft baik yang berkaitan dengan pesyaratan life raft mauapun alat-alat kelengkapan di dalam Life Raft sehingga bisa dipergunakan dengan secara efektif dan efisien.

Referensi



http://52prayoga.blogspot.com/2017/10/penjelasan-umum-mengenai-life-raft.html




No comments:

Post a Comment

Kenalan dengan Bahan Insulasi berdasarkan A dan B Class !

Hallo Kawanlaut ! sekarang kita kenalan yuk, dengan apa itu Bahan Insulasi? Insulasi Kelas A terdiri dari bahan seperti kapas, sutra, dan ke...