Monday, May 22, 2023

Bagaimana Prosedur Pengujian Inflatable Lifejacket?

    Kawanlaut! Berbicara mengenai alat penolong dan peralatan keselamatan di kapal, tentu banyak sekali jenis dan modelnya. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan internasional, setiap perlengkapan kapal dan komponen kapal wajib dilakukan pengujian untuk memastikan kesesuaian tipe, desain, dan fungsinya. Nah pada artikel kali ini kita akan membahas prosedur pengujian jaket pelampung kembung (inflatable lifejacket). 

Apa saja langkah-langkah pengujian inflatable lifejacket? Dan apa saja kriteria-kriteria inflatable lifejacket yang dikategorikan lolos uji? Simak terus pembahasan ini ya, Kawanlaut!

1. Uji Siklus Suhu

    Tahapan pengujian siklus suhu inflatable lifejacket pada prinsipnya sama dengan uji siklus suhu pada lifejacket konvensional. Inflatable lifejacket yang kondisinya tidak dikembungkan dimasukkan ke dalam chamber seperti pada gambar 1 di bawah ini. Adapun proses pengujian siklus suhu meliputi:

a. Setelah dilakukan uji siklus suhu tinggi, dua inflatable lifejacket dikeluarkan dari suhu penyimpanan sebesar +65°C, salah satu inflatable lifejacket diaktifkan menggunakan sistem pengisi udara otomatis dengan meletakkan inflatable lifejacket ke dalam air laut pada suhu 30°C dan inflatable lifejacket yang lain diaktifkan dengan sistem pengisi udara manual.

b. Setelah siklus suhu rendah, dua inflatable lifejacket dikeluarkan dari suhu penyimpanan sebesar -30°C, salah satu inflatable lifejacket diaktifkan menggunakan sistem pengisi udara otomatis dengan meletakkan inflatable lifejacket ke dalam air laut pada suhu -1°C dan inflatable lifejacket yang lain diaktifkan dengan sistem pengisi udara manual.

Gambar 1. Chamber untuk Uji Siklus Suhu

                                 

Kriteria penerimaan pada tahapan pengujian ini yaitu bahan inflatable lifejacket tidak boleh menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti menyusut, memuai, robek, atau terjadi perubahan kualitas mekanis lain.

2. Uji Pemakaian

    Kawanlaut! Sebagaimana yang kita tahu bahwa inflatable lifejacket merupakan salah satu alat penolong keselamatan yang hanya digunakan pada saat kondisi darurat di laut. Pengguna lifejacket umumnya merupakan masyarakat awam yang sebagian besar tidak mengetahui cara penggunaannya. Maka dari itu, salah satu tujuan dilakukan uji pemakaian adalah untuk memastikan bahwa inflatable lifejacket yang diuji memiliki desain yang mudah digunakan sehingga meminimalisir resiko penggunaan yang salah. Desain inflatable lifejacket harus dapat digunakan oleh berbagai ukuran orang dewasa, baik pemakai dengan pakaian tebal maupun ringan. Maka dari itu dibutuhkan subjek uji dengan kriteria tinggi dan berat badan tertentu, serta dengan pakaian normal maupun dengan menggunakan pakaian tebal.


Gambar 2. Instruksi Pemakaian Inflatable Lifejacket


Tahapan uji pemakaian yaitu tim penguji memberikan demontrasi cara pemakaian inflatable lifejacket kepada subjek uji yang telah memenuhi kriteria, sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2 di atas. Selanjutnya subjek uji diminta untuk memakai inflatable lifejacket dengan benar dalam waktu 1 menit tanpa bantuan. Kemudian tim penguji melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap masing-masing subjek uji meliputi kemudahan dan kecepatan pemakaian serta kesesuaian pemakaian.

3. Uji Performa dalam Air

    Setelah uji pemakaian, proses pengujian dilanjutkan dengan uji performa dalam air. Sama hal nya dengan pengujian lifejacket konvensional, subjek uji yang telah memakai inflatable lifejacket diminta untuk masuk ke kolam air tawar dan melakukan tahapan-tahapan pengujian di bawah ini:

a. Koreksi tubuh


Gambar 3. Contoh posisi subjek uji

    Subjek uji diminta untuk berenang sebanyak 3 kayuhan gaya dada, kemudian subjek uji berbaring seperti contoh pada gambar 3 di atas. Periode waktu yang dicatat adalah setelah subjek uji melakukan kayuhan renang terakhir sampai dengan posisi berbaring (istirahat). Metode uji dilakukan kembali dengan tahapan yang sama. Tim penguji mencatat durasi waktu dan freeboard atau jarak antara permukaan air dengan mulut subjek uji.

b. Uji jatuh

    Subjek uji diarahkan untuk melompat secara vertikal ke dalam air dari ketinggian 4.5 meter. Subjek uji diperbolehkan untuk memegang inflatable lifejacket guna meminimalisir cedera. Setelah subjek uji melompat dan berada pada posisi istirahat, tim penguji kemudian akan mengukur freeboard atau jarak antara permukaan air dengan mulut subjek uji.

c. Berenang dan keluar dari air

    Semua subjek uji diarahkan untuk berenang sejauh 25 meter tanpa menggunakan inflatable lifejacket kemudian memasuki liferaft atau platform kaku lain dengan ketinggian 30 cm di atas permukaan air. Subjek uji yang berhasil masuk ke dalam liferaft diminta untuk mengulang tahapan pengujian yang sama dengan menggunakan inflatable lifejacket. 

4. Uji Bahan untuk komponen kembung, sistem dan komponen pengisi udara

    Bahan atau material yang digunakan untuk komponen kembung, sistem dan komponen pengisi udara wajib dilakukan pengujian untuk memastikan bahwa material yang digunakan tahan busuk, tidak mudah luntur akibat paparan matahari dan tidak mudah kusam yang diakibatkan oleh air laut, minyak, maupun jamur. Adapun tahapan pengujian material disesuaikan dengan spesifikasi masing-masing pabrikan pembuat bahan.

Kawanlaut! Demikianlah pembahasan kita mengenai tahapan pengujian inflatable lifejacket kali ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya ya.


No comments:

Post a Comment

Kenalan dengan Bahan Insulasi berdasarkan A dan B Class !

Hallo Kawanlaut ! sekarang kita kenalan yuk, dengan apa itu Bahan Insulasi? Insulasi Kelas A terdiri dari bahan seperti kapas, sutra, dan ke...