Hallo KawanLaut! Kalian tau Immersion Suit gaksih? kali ini kita akan membahas tentang Immersion Suits and Anti Exposure Suits, mungkin KawanLaut pernah mendengar atau pernah sedikit membaca sebelumnya tentang alat keselamatan ini? yuk sama-sama kita bahas tentang Immersion Suits and Anti Exposure Suits yuk..
Pada Tahun 1912 pernah terjadi sebuah tragedi yang cukup memilukan, pastinya Kawan Laut sudah tidak asing lagi mendengar kata "Titanic", sebuah tragedi yang dikemas menjadi sebuah film pada Tahun 1997, dimana didalamnya menceritakan tentang kecelakaan sebuah kapal penumpang suber Britania Raya yang tenggelam di Samudra Atlantik Utara setelah menabrak sebuah gunung es pada pelayaran perdananya dari Southampton, Inggris ke New York, Amerika Serikat yang mengakibatkan kematian sebanyak 1.514 orang.
Meski Titanic mempunyai perlengkapan keamanan yang maju pada masanya seperti kompartemen kedeap air dan pintu kedap air yang bisa dioperasikan dari jarak jauh, tetapi tetap saja tidak bisa dipungkiri bahwa tabrakan yang menggesek ini mengakibatkan pelat lambung Kapal Titanic melengkung ke dalam di sejumlah tempat di sisi kanan kapal dan mengoyak lima dari enam belas kompartemen kedap airnya. Selama dua setengah jam selanjutnya, kapal perlahan terisi air kemudian patah dan haluannya tenggelam bersama seribu penumpang di dalamnya. Orang-prang yang terjatuh ke dalam air meninggal dalam hitungan menit akibat hipotermia karena bersentuhan langsung dengan air di samudra yang sangat dingin,
Kawan Laut tahukah kalian bahwa perkembangan teknologi di dunia sudah terjadi sejak abad ke-20 atau lebih tepatnya pada saat terjadinya Perang Dunia II. Dan hal tersebut terus berkembang hingga sekarang di masa modern seperti ini. Perkembangan teknologi sendiri tentu memberikan banyak manfaat bagi manusia khususnya memudahkan aktivitas dan pekerjaan.
Kawan Laut, pasti pernah memegang bongkahan es batu yang ada di dalam kulkas kan? Bagaimana rasanya? Dingin kan? Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah berkisar antara 36.5 sampai 37.5°C, karena perubahan tersebut merupakan kondisi fisiologis yang normal. Akan tetapi, suhu tubuh juga dapat meningkat akibat adanya perbedaan suhu lingkungan dan kelembapan udara yang relatif tinggi. Belajar dari kisah Titanic, ketika perkembangan teknologi semakin berkembang terciptalah sebuah alat keselamatan diatas kapal yang dinamakan Immersion Suits and Anti Exposure Suits, dimana keduanya mempunyai fungsi yang hampir sama, namun ada sedikit perbedaan dimana anti-exposure suit haruslah memiliki gaya apung 70 Newton.
Berdasarkan Konvensi Internasional untuk Keselamatan Penumpang di Laut atau The International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS), di atas kapal wajib tersedia alat keselamatan kapal berupa life personal saving (alat keselamatan diri individu) salah satunya adalah Immersion Suit.
Gambar 1. Bentuk Alat Keselamatan Jiwa Immersion Suits And Anti Exposure Suits |
Gambar 2. Detail Bagian dari Immersion Suits and Anti Exposure Suits |
Banyak faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan alat keselamatan yang satu ini, dimana alat tersebut harus sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan oleh masing-masing Negara yang berdasarkan kepada Life Saving Appliances (LSA) Code, Safety of Life at Sea (SOLAS) dan International Maritime Organization (IMO), sedangkan di Indonesia sendiri banyak persyaratan yang mengatur tentang standar yang diberikan kepada Alat Keselamatan Jiwa Immersion Suits and Anti Exposure Suits dan persyaratan tersebut tak lepas dari pengujian yang dilakukan untuk mengetahui standar penggunaan sebelum Alat Keselamatan Jiwa Immersion Suits and Anti Exposure Suits beredar di pasaran.
Gambar 3. Prosedur Pengujian |
KESIMPULAN
Immersion Suits and Anti Exposure Suits sangat penting keberadaannya di atas kapal, hal tersebut dapat terlihat karena sudah menjadi standar dan persyaratan mutlak yang mengacu pada Life Saving Appliances (LSA) Code, Safety of Life at Sea (SOLAS) dan International Maritime Organization (IMO). Pada saat terjadi kecelakaan kapal Immersion Suits and Anti Exposure Suits sangatlah berguna untuk kru dan penumpang kapal demi keselamatan jiwa pada setiap individu untuk mencegah terjadinya hipotermia akibat pengaruh dinginnya suhu air dilautan. Service rutin yang dilakukan secara berkalapun menjadi hal penting untuk masa pakai alat keselamatan jiwa tersebut, dan pengujian pada saat sebelum alat tersebut beredar di pasaran menjadi point utama yang harus dilakukan di setiap Negara demi menjamin alat keselamatan jiwa yang dimaksud dapat berfungsi dengan baik.
REFERENSI
[1] Ali, G. S (2010). (7) Adaptasi-Suhu-Tubuh-Terhadap-Latihan. Jurnal Olahraga Prestasi, 6(2), 123-134.
[2] Brooks, C. J. (2008). Immersion Suits : Their Development. Survival at Sea For Mariners Aviators and Search and Rescure Personel, 1-14.
[3] Easa, F. R (n.d.). CIMSCY Crew Immersion Suits Conspicuity.
[4] For, G., Testing, P., Immersion, O. F., Seamsclosures, S.S., Maritime, T., Committee, S., Design, S., & Governments, M. (2004). I:\circ\msc\1114.doc. 1-4.
[5] IMO. (2009). SOLAS- International Convention for the Safety of Life at Sea, 1-910. http://www.mar.ist.utl.pt/mventura/Projecto-Novios-I/IMO-Conventions (copies)/ SOLAS.pdf
No comments:
Post a Comment